Kamis, 23 Agustus 2012

Cewe Modal Display


Aha! Pasti udah tahu dong bahwa
ada begitu banyak kontes umbar
aurat lainnya juga bertebaran:
ada Miss World, Miss
International, Miss Campuss, Miss
USA, Miss Indonesia, Puteri Indonesia,
dan masih banyak lagi.
Indonesia bahkan beberapa kali
ikutan ngirimin cewek yang
display-nya aduhai ke ajang Miss
Universe. Latah banget ya? Duh,
kok para perempuan itu begitu
antusias mengikuti berbagai
macam lomba sejenis yang intinya
adalah ajang untuk memamerkan
auratnya sebebas-bebasnya.
Saya juga perempuan, tapi
nggak mau tuh pamer aurat. Itu
merendahkan harkat dan
martabat wanita! Oya, perempuan
juga ada di iklan
pun. Mulai dari produk permen
hingga mobil, semua memakai
tubuh perempuan sebagai upaya
menarik konsumen dengan
tujuan melariskan dagangannya.
Rambut, kulit, gigi, pipi, mata,
kaki, tumit, hingga ke ketiak,
semua merupakan komoditi laris
untuk ‘ menjual’ perempuan. Sebagai
perempuan, pernahkan
terbersit di benak kita “Mengapa
perempuan itu begitu senang
dan bangga ketika tubuhnya
diekspose sedemikian rupa?” Fitrah
pemalu yang ada pada diri
perempuan seolah sirna ketika
pandangan takjub audiens dan
kilatan lampu blitz semakin
menelanjangi tubuh mereka yang
sudah setengah telanjang itu.
Mengapa ini terjadi?
-----

Kebodohan merajalela
Yupz, kebodohan merajalela di
tubuh umat termasuk
perempuan. Akibatnya jelas,
perempuan menjadi mudah
dibodohi dengan ‘ iming-iming’
ketenaran semu dan kemewahan
duniawi. Kemolekan tubuh
perempuan dijadikan ajang
eksploitasi. Celakanya, justru
yang mengeruk keuntungan lebih
besar dari semua itu adalah mereka
yang memiliki modal.
Perempuan hanya dijadikan ujung
tombak yang mendapat rupiah
tak seberapa. Karena faktor
kebodohan, perempuan merasa
bahwa ia dipuja dan dihargai. Gimana
tidak disebut bodoh,
ketika dalam sebuah tayangan
iklan, perempuan digambarkan
kucel dan terbelakang dengan
rambut panjang dan kacamata
tebalnya. Lalu secara otomatis,
perempuan ini bisa menjadi idola
dengan memakai produk
tertentu. Bukan produknya yang
jadi masalah, namun penampilan
perempuan tersebut yang
ternyata berubah menjadi berambut
pendek tanpa
kacamata dan yang paling bikin
jakun lawan jenis naik turun
adalah gaya berpakaiannya.
Perempuan ini memakai rok
super pendek dan baju atas you can
see (everything?) dan
berjalan berlenggak-lenggok
dengan ganjennya. Ckckck, untuk
jadi popular harus bertingkah
murahan seperti itu? Kasihan
perempuan. Jauh lebih
kasihan lagi perempuan yang
dipajang di display hanya
sekadar sebagai pajangan untuk
menarik minat pembeli. Mulai dari
SPG (Sales Promotion Girl) yang
syarat utama adalah penampilan
menarik (baca: tidak memakai
kerudung apalagi jilbab) hingga
kontes Miss apa pun itu
namanya. Kontestan finalis lomba
Miss atau
Puteri-Puteri-an itu hanya
dijadikan sebagai pelengkap
penderita dalam setiap
kesempatan. Dibawa ke ajang
pariwisata, paling-paling tugasnya
cuma menyambut dan
mendampingi pejabat yang
datang. Bilapun ada yang
berdalih untuk menaikkan jumlah
wisatawan yang hadir, jadi
muncul pertanyaan, “Ini yang dijual
Miss Pariwisatanya ataukah
obyek wisata yang ada?” Rancu.
Belum lagi para pemenang
kontes umbar aurat itu selalu
dijadikan ikon untuk misalnya
peduli kanker, peduli AIDS, peduli
lingkungan, dll. Padahal
kontribusinya juga tak jelas pada
semua gerakan tersebut. Belum
lagi ketika ditanya tentang
sesuatu agak mendetil yang
membutuhkan luasnya wawasan
dan kecerdasan, seringkali
jawabannya tulalit. Inikah potret
perempuan yang dikatakan
mempunyai ‘ brain, beauty dan
behaviour’ itu?

-----------------------------



Dari berbagai gambaran di
part ..1..and..2,
jelas sekali kalau perempuan itu
hanya dijadikan objek pelengkap
penderita saja. Anehnya lagi, dari
pihak perempuan sendiri merasa
asik-asik saja diperlakukan demikian.
Tapi sebetulnya, cuma
perempuan bodoh dan mau
dibodohi saja yang rela
diperlakukan demikian.
Perempuan smart atau cerdas
pasti bakalan ogah memilih jalan
hidup yang menghinakan seperti
itu. Bro en Sis, sebetulnya dalam hal
ini, siapa atau pihak mana sih
yang diuntungkan dengan
adanya tren cewek modal
display? Jelas banget kalo yang
diuntungkan itu pastilah mereka
orang-orang yang mendewakan
materi sebagai tuhan dalam
hidup ini. Mereka yang
menganggap bahwa kebahagiaan
terbesar adalah ketika kepuasan
duniawi semisal duit dalam jumlah
banyak plus perempuan
bertubuh molek bertebaran di
sekeliling untuk dilecehkan. Orang
tipe ini yang ada di pikirannya
hanyalah seputar perut dan apa
yang di bawah perut (syahwat).
Mereka ini adalah pemodal alias
orang yang mempunyai duit
banyak. Dengan duit itu mereka
seolah-olah mampu membeli
perempuan untuk diperbudak
semau mereka. Jadilah fenomena
cewek modal display ini makin
marak karena dari pihak cewek
atau perempuan sendiri memang
bangga bila sudah jadi budak
materi. Klop! Orang seperti ini
dilindungi oleh
sistem yang bernama kapitalisme.
Karena memang dari namanya
saja, sistem ini jelas
menguntungkan mereka para
pemilik modal. Jadi jangan heran bila
akhirnya hukum rimba yang
berlaku. Siapa yang kuat
(duitnya banyak) dialah yang
menang. Dalam hukum rimba
seperti ini, hewan-hewan lain di
sekeliling hanya ikut dan ho’ oh saja
karena takut dilahap si raja
rimba. Masalahnya, perempuan bukan
kumpulan hewan tak berdaya.
Perempuan adalah manusia
dengan segenap potensi yang
diberikan Sang Pencipta padanya
sebagaimana yang diberikan kepada
laki-laki. Perempuan
mempunyai akal yang bisa
dimaksimalkan untuk menolak
eskploitasi dirinya. Ditambah
dengan keimanan yang
mendalam, perempuan cerdas berani
bertindak dan berkata
TIDAK pada semua jenis
pelecehan apa pun itu
bentuknya.

----------------------------------_-_-_-_-_-_- =)) =))





Tak ada alasan bagi perempuan
untuk berdiam diri menyaksikan
kaumnya dilecehkan sedemikian
rupa. Karena sungguh, Allah tak
akan mengubah nasib suatu
kaum sampai kaum itu mau berusaha
mengubah nasibnya
sendiri (coba deh, cek di al-Quran
surat ar-Ra’ d ayat 11). Begitu pula
dengan perempuan. Kapitalisme hadir
untuk
menghinakan perempuan dan
harkat kemanusiaannya. Begitu
juga isme lain yang sudah
sekarat yaitu sosialisme
(termasuk komunisme di dalamnya),
sudah dicampakkan di
banyak negeri karena bukannya
menjunjung tinggi martabat
manusia tetapi malah semakin
merendahkanya. Hanya Islam saja
yang telah terbukti selama lebih dari
14 abad memuliakan
kehidupan, bukan hanya laki-laki
tapi juga perempuan. Islam
memuliakan perempuan
dengan segenap keistimewaan
yang ada pada dirinya. Sekuat
apa pun laki-laki, ternyata
surganya ada di bawah telapak
kaki ibu. Sehebat apa pun seorang
suami, ia bukan apa-apa
tanpa perempuan salihah di
sisinya. Perempuan adalah tiang
negara. Karena posisinya sebagai
tiang inilah, kualitas dirinya harus
benar-benar teruji sebagai penyangga
sebuah peradaban. Kualitas bukanlah
kuantitas.
Kualitas mengacu pada nilai diri
seseorang dalam hal ini adalah
perempuan. Sedangkan kuantitas
mengacu pada materi atau dalam
hal ini bisa disebut secara fisik. Belum
pernah ada kehebatan
sebuah negara ditentukan
seberapa cantik atau seberapa
seksi perempuan yang jadi warga
negaranya. Sebaliknya, negara
yang menjadikan perempuan hanya
sebagai display, maka
siap-siap saja menunggu
kehancurannya. Perempuan memang
cantik. Ini
adalah sesuatu yang alami ada
pada diri setiap perempuan.
Karena kecantikan ini pula
diberlakukan keistimewaan pada
diri perempuan yang berbeda dengan
laki-laki, semisal dalam
hal berpakaian. Auratnya adalah
seluruh tubuh kecuali muka dan
telapak tangan. Aturan syariat
ini ada karena Islam ingin
menjaga perempuan agar tetap cantik
karena tubuh dan kulitnya
terlindung di balik kain yang
lembut. Begitu juga dalam hal
mencari
duit untuk nafkah keluarga.
Perempuan tidak mempunyai
kewajiban bekerja. Bilapun ada
kondisi tertentu yang membuat
perempuan ‘ harus’ bekerja, maka itu
pun harus tetap
memperhatikan aturan syariat
semisal dalam hal berbusana. Ia
tetap harus bekerudung dan
berjilbab ketika keluar rumah,
tidak khalwat (berdua-duaan dengan
laki-laki non mahrom),
tidak ikhtilat (bercampur-baur
antara laki-laki dan perempuan
tanpa ada alasan yang syar’ i) dan
sesuai dengan fitrahnya
sebagai perempuan. Satu lagi
yang penting, ia pun harus
mendapatkan izin dari walinya,
bisa suami atau ayahnya.
Subhanallah, hebatnya Islam!
Keluarnya perempuan untuk
bekerja, seyogyanya dalam
rangka memaksimalkan potensi
dirinya untuk kemaslahatan
umat. Cewek modal display hanya
mengandalkan sisi keperempuanan
secara tubuh,
seolah perempuan tak punya
modal lain selain itu saja. Ih…
merendahkan banget! Padahal
bila mau, perempuan bisa sangat
cerdas dan berkualitas. Inilah
yang saat ini seharusnya
dimaksimalkan oleh perempuan
agar tak ada lagi pihak yang
memperlakukan dirinya ‘ habis manis
sepah dibuang’ . Cewek modal display
bila sudah tak
cantik lagi dan kulitnya mulai
berkerut, siapa juga yang mau
mempekerjakan dirinya? Beda
dengan akal dan akhlak yang
lifetime-nya hingga nyawa
menjemput. So, Islam menjamin
keberlangsungan perempuan
dengan memaksimalkan potensi
akal dan akhlaknya demi
kebaikan perempuan itu sendiri.
Hanya perempuan yang tak tahu
berterima kasih saja yang
enggan memakai Islam dalam
segenap aspek kehidupannya.
Jadi, kalo kamu termasuk
perempuan yang tahu berterima
kasih terhadap yang menciptakan
dirimu, plus juga
cerdas dan salihah, pasti deh
bakalan memilih hidup cara Islam
dan mencampakkan pilihan hidup
lain selain Islam. Abisnya, udah
tahu nikmatnya Islam sih! Ok? Jadi,
profesi cewek modal
display? Ih… jangan sampe deh buat lo para perempuan

Related Articles :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Tesst only

-Tesst-Only-

RECENT POSTS

Tesst-Only-

POPULAR POSTS

Tesst-only-
 

Test only Copyright © 2011-2012 BloggerTemplate is Designed by Cerpen666